Sehubungan dengan agenda Thesis of the Year Award (TOY) ARCASIA 2024 – APTARI bekerjasama dengan IAI telah menyusun dan melaksanakan agenda penjaringan karya dan penjurian nasional sepanjang medio Juni-Juli 2024. Atas permintaan panitia ARCASIA bahwa setiap negara anggota diminta mengirimkan 3 wakil, kegiatan penjurian TOY ARCASIA di Indonesia dibagi menjadi 2 tahap, yaitu Tahap Penjurian Wilayah dan Penjurian Nasional.

Penjurian wilayah dilakukan bersamaan di 3 wilayah melalui platform Zoom untuk mencari wakil representatif dari setiap wilayah. Pembagian wilayah berikut koordinator wilayah tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Wilayah Barat, meliputi semua program studi arsitektur yang berada di Pulau Sumatera, Kep. Riau, Kep. Belitung, dan Pulau Kalimantan.
2. Wilayah Tengah meliputi semua program studi arsitektur yang berada di Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali.
3. Wilayah Timur meliputi semua program studi arsitektur yang berada di Pulau Sulawesi, Kep. Maluku, Provinsi NTB, Provinsi NTT, Pulau Papua.

Adapun Dewan Juri dan Koordinator adalah sebagai berikut:

Setelah melalui Tahap Penjurian Wilayah, pada tanggal 15 Juli 2024 telah diputuskan bahwa dari 84 karya yang terkumpul dari seluruh Indonesia, didapatkan 13 besar karya terbaik ToY ARCASIA Indonesia – 2024. Keseluruhan karya dapat diakses dalam link Google Drive: https://bit.ly/ToYID2024 dengan kode sebagai berikut:

Pada Tahap Penjurian Nasional dilakukan dengan perincian sebagai berikut:

Memutuskan memilih dari 13 besar karya tersebut diatas, 3 karya yang menjadi 3 besar ToY ARCASIA Indonesia – 2024 dan akan menjadi wakil Indonesia dalam ToY ARCASIA 2024 adalah.

Dengan semangat mengangkat potensi kualitas dan keragaman pendidikan arsitektur di Indonesia, Dewan Juri juga memutuskan untuk memberikan apresiasi berupa predikat Penghargaan Khusus kepada 2 karya:

13 BESAR KARYA TERBAIK TOY ARCASIA INDONESIA – 2024

B-02. Youth Creative Center di Tabalong Dengan Penerapan Fleksibilitas Ruang

Neta Amelia – Universitas Lambung Mangkura

B-03. Hayat Basulur (Agrowisata Buah-Buahan di Bati-Bati dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi)

Fransiskus Kelvin Simanto – Universitas Lambung Mangkurat

B-05. Medan Youth Activity Center with Green Building Approach

Jason Michkael – Universitas Sumatera Utara (USU)

B-09. Nature and Environment Learning Center in Aceh Besar with Regenerative Architecture Approach

Arina Salsabila – Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

TE-03. Nurturing Roots, Cultivating Growth: Empowering Local Community Development Through Bamboo Edu-Tourism in Desa Candirejo

Zefanya Budhiarti Tirta Hasmanan – Institut Teknologi Bandung

TE-08. Community Based-Ecotourism Resort in Pacet, Mojokerto Regency

Richard Putra Sunaryo – Universitas Brawijaya

TE-25. Panca Bhineda: Bedugul Senior Living

Vania Angela Rikho – Universitas Parahyangan

TE-28. Niche @ Harmon(Y): A Place Where People Meet Nature

Frans Michael – Universitas Tarumanagara

TE-29. A Symphony of Rain, Carbon and Fish

Juan Nathanie Wilianto – Universitas Tarumanagara

TE-49. Catleya Stress Shelter

Manuel Hendru – Universitas Multimedia Nusantara

TI-03. Glass Garden Serial

Rheza Rachmansyah – Universitas Hasanuddin

TI-04. Disaster Education Park (Taman Edukasi Kebencanaan di Balaroa)

Sazkia Pragita Sabi – Universitas Tadulako

TI-10. Parangole Railway Station in Makassar City

Helly Fahreza Fathurillah – Universitas Bosowa